Hari Kedua Diklatsar PMR MA Futuhiyyah 2: Penuh Edukasi dan Kebersamaan

Semarang – Hari kedua pelaksanaan Diklatsar PMR MA Futuhiyyah 2 di Bumi Perkemahan Jatirejo, Jumat, 24 Januari 2025, diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan pengalaman yang mendalam bagi para peserta. Dari pagi hingga malam, siswa mendapatkan beragam pelajaran penting yang relevan dengan dunia Palang Merah Remaja.

Kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB dengan jalan sehat dan bakti sosial di sekitar lokasi perkemahan. Peserta berjalan menyusuri desa Jatirejo dan mampir ke panti asuhan untuk membagikan paket jajanan kepada anak-anak panti asuhan yang membutuhkan. Bakti sosial ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli dan empati peserta terhadap masyarakat sekitar. “Jalan sehat sekaligus bakti sosial ini sangat menginspirasi. Kami belajar untuk peduli pada sesama,” ujar salah satu peserta.

Setelah kegiatan jalan sehat, pukul 07.00 WIB seluruh peserta sarapan bersama. Menu yang disajikan adalah nasi goreng ruwet (magelangan) dengan lauk telur dadar dan kerupuk. Momen sarapan bersama ini semakin mempererat hubungan antar peserta, pendamping, dan panitia.

Materi pertama hari itu dimulai pukul 08.00 WIB dengan tema “Kebakaran dan Penanganannya” yang disampaikan oleh Muhammad Sigit dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang. Dalam paparannya, Sigit menjelaskan penyebab, jenis, dan tipe kebakaran, serta cara-cara penanganannya. “Tidak semua kebakaran bisa dipadamkan dengan air. Jenis api yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula,” jelasnya. Ia juga mempraktikkan cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang membuat peserta antusias mencoba secara langsung.

Materi ini memberikan wawasan berharga bagi para peserta, terutama tentang pentingnya tetap tenang dan sigap saat menghadapi kebakaran. Salah satu peserta, Lu’luul Maknun, mengaku bahwa materi ini sangat bermanfaat. “Saya jadi tahu cara menangani kebakaran kecil di rumah, terutama jika itu disebabkan oleh minyak goreng,” ungkapnya.

Materi kedua yang berlangsung malam hari setelah hujan reda adalah “Pembuatan Tandu Darurat,” disampaikan oleh Bapak Imam Muthohar. Materi ini bertujuan mengasah keterampilan peserta dalam membuat tandu dari bahan sederhana seperti bambu, kain, atau tali. “Pembuatan tandu darurat adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki anggota PMR untuk mengevakuasi korban saat bencana alam terjadi,” jelas Imam Muthohar.

Para peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung pembuatan tandu darurat dalam kelompok. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan mereka tetapi juga menumbuhkan kerja sama tim. Hasil karya peserta pun mendapat apresiasi dari panitia atas kreativitas dan ketelitian mereka.

Menjelang tengah malam, kegiatan diisi dengan suksesi kepemimpinan PMR Wira di MA Futuhiyyah 2. Proses pemilihan ketua baru dilakukan secara demokratis dengan melibatkan seluruh peserta. Pemilihan ini menjadi momen penting untuk melatih peserta dalam memahami proses organisasi dan tanggung jawab kepemimpinan.

Setelah pemilihan, kegiatan dilanjutkan dengan renungan malam yang berlangsung penuh haru. Dalam renungan ini, peserta diajak merenungkan kembali peran mereka sebagai anggota PMR dan tanggung jawab mereka terhadap sesama. Suasana khidmat tercipta ketika pembina memberikan motivasi dan menyampaikan pesan moral yang mendalam.

“Renungan malam ini membuat saya semakin memahami bahwa menjadi anggota PMR bukan hanya soal belajar, tetapi juga soal pengabdian kepada masyarakat,” ungkap salah satu peserta.

Kegiatan hari kedua ditutup dengan penuh rasa syukur. Para peserta merasa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman berharga yang tidak hanya relevan dengan keanggotaan PMR tetapi juga berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Koordinator kegiatan, Ahmad Rokhimin, S.Kom., menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang tetap antusias meskipun kegiatan berjalan padat. “Kami berharap, ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama hari ini dapat menjadi bekal bagi para peserta untuk menjadi generasi yang peduli, sigap, dan penuh tanggung jawab,” tuturnya.

Hari kedua Diklatsar PMR ini tidak hanya memberikan pelajaran praktis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepemimpinan dalam diri peserta. Dengan semangat yang tetap membara, para peserta siap melanjutkan rangkaian kegiatan di hari berikutnya.

Kabar Sekolah Lainnya

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman
Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman