Madrasah/Sekolah merupakan wadah atau tempat berlangsungnya transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Lebih dari itu, Madrasah/Sekolah juga menjadi tempat bagi para peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakat mereka.
Dalam usaha mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal, diperlukan antara lain kemampuan intelektual, kematangan emosi dan kematangan sosial agar peserta didik mempunyai kesiapan dalam belajar. Kesiapan dalam belajar ini diperlukan siswa untuk memaksimalkan kemampuannya sesuai dengan bakat dan minat.
MA Futuhiyyah 2 Mranggen memiliki mekanisme tambahan terkait kemampuan bakat dan minat peserta didik. Tidak hanya melihat pada rata-rata nilai raport, MA Futuhiyyah 2 Mranggen melakukan uji pemeriksaan/tes psikologis (psikotes) kepada peserta didik baru. Dari psikotes ini akan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan siswa. Dengan mengethaui kelebihan dan kekurangannya siswa diharapkan dapat memperbaikinya, sehingga mencapai prestasi apa yang diharapkan. Hasil psikotes ini juga digunakan sebagai tindak lanjut dalam proses bimbingan/konseling.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data seakurat mungkin yang akan digunakan dalam memaksimalkan kemampuan peserta didik, juga sebagai bagian dari pelayanan dan kenyamanan peserta didik dalam menempuh proses pembelajaran di MA Futuhiyyah 2 Mranggen.
Bekerja sama dengan Lembaga Psikologi dan Pengembangan SDM Kartika Semarang kegiatan uji psikotes peserta didik baru MA Futuhiyyah Mranggen dilaksanakan secara tertulis pada Selasa (26/7/2021.) Peserta yang mengikuti uji psikotes tersebut berjumlah 246 peserta dari total jumlah 261 siswa yang seluruhnya merupakan peserta didik kelas X. Kegiatan tersebut berlangsung dari jam 09.00 WIB sampai selesai, di ruang kelas masing-masing.
Penanggungjawab kegiatan yang juga Koordinator Guru BP/BK MA Futuhiyyah 2 Mranggen, Sukimi, S.Ag mengatakan uji psikotes peserta didik baru ini menunjukkan keseriusan MA Futuhiyyah 2 Mranggen dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada para peserta didik.
“Alhamdulillah, sebanyak 246 siswa telah mengerjakan semua soal-soal yang diberikan dengan khidmat dan lancar. Beberapa siswa yang ijin tidak hadir akan dilakukan psikotes susulan,” ujarnya.
Disampaikan, hasil dari psikotes ini akan digunakan sebagai sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis siswa, seperti fungsi kognitif dan emosional. Harapannya dengan terlaksananya kegiatan psikotes ini, dapat diketahui sedini mungkin problematika pembelajaran yang dialami setiap siswa dalam rangka mengarahkan siswa sesuai dengan minat dan bakat yang tepat, untuk menunjang kesuksesan mereka di masa depan.
Sementara, Pimpinan Lembaga Psikologi Kartika Semarang Dra. Nani Kartikaningsih, Psi mengatakan tujuan psikotes ini untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat kecerdasan dasar, bakat, minat dan kepribadian siswa. Juga membantu BK/BP dalam mengidentifikasi kesalahan belajar siswa. Serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran.
“Manfaatnya, guru/orangtua akan lebih mengetahui potensi diri anak termasuk kelebihan dan kekurangannya baik dari segi akademis atau kepribadiannya,” jelasnya.
Lanjutnya, aspek yang diungkap dari psikotes ini meliputi aspek intellegensi seperti kemampuan berhitung, kemampuan bahasa/verbal dan kemampuan pandang ruang. Sementara aspek bakat dan minat, meliputi outdoor, mechanical, computational, scientific, persuasive, artistis, literary, musical, social servis, clerical, practical dan medical.
“Waktu pengerjaan psikotes ini kurang lebih 4 sampai 5 jam meliputi tes intellegensi, potensi akademik, asesmen kompetensi minimal dan bakat dan minat,” sambungnya.
Disampaikan, dengan melihat hasil psikotes ini, guru sebagai pendidik di Madrasah dan orangtua sebagai pendidik di rumah dapat saling menunjang dalam memberikan bimbingan yang tepat kepada anak, agar anak dapat berprestasi sesuai kemampuanyya secara optimal. (bz)