Mranggen (MAF-2) – Lantunan Surat ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan merdu diperdengarkan oleh siswa-siswi MA Futuhiyyah 2 (MAF-2) Mranggen Demak peserta Program Tahfidz Al-Qur’an pada kegiatan Rutinan Sima’an Al-Qur’an, Sabtu (11/3/2023) di ruang Majlis Sima’an Al-Qur’an MAF-2.
Sima’an adalah tradisi membaca, menyimak dan mendengarkan pembacaan Al-Quran. Kata ‘sima’an’ berasal dari bahasa Arab sami’a-yasma’u, yang artinya mendengar. Kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “simaan” atau “simak”.
Penggunaan kata sima’an tidak hanya sekadar membaca dan mendengar Al-Qur’an saja. Saat ini kata sima’an lebih mengarah kepada sejumlah orang yang belajar Al-Qur’an dengan cara menghafal.
Pada pengertian ini, simaan dapat dijadikan sebagai metode menghafal Al-Qur’an. Metode ini biasanya terdapat minimal dua orang, atau bisa juga lebih. Salah satu di antara mereka berperan membaca Al-Qur’an (tanpa melihat teks ayat), sementara yang lainnya mendengar serta menyimaknya.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa-siswi Program Tahfidz MAF-2 dalam mengahafal Al Qur’an juga melatih mental mereka dalam melantunkan ayat suci Al Qur’an dihadapan orang lain.
Pembina dan Pembimbing siswa Program Tahfidz MAF-2 Nailul Muna Dza Zulfa, S.Ag menjelaskan bahwa Sima’an ini dilaksanakan secara berkala setiap bulan dalam minggu pertama di hari sabtu dan disiarkan secara live streaming di media sosial Madrasah.
“Harapannya melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat bagi siswa-siswi Program Tahfidz dan termotivasi lagi dalam menghafalkan Al-Qur’an,” ungkapnya.
Dikatakan, Program Tahfidz merupakan inovasi program yang dibuka oleh MAF-2 sebagai respon dari besarnya minat peserta didik dalam menghafalkan Al-Qur’an. Semangat mereka untuk menghafal Al-Qur’an harus disambut dengan program konkrit yang capaiannya terukur. MAF-2 menargetkan, pada akhir masa belajar di Madrasah, siswa Program Tahfidz akan memiliki hafalan minimal 15 juz. Target ini sangat realistis mengingat siswa-siswi tidak hanya fokus pada hafalan Al-Quran, tetapi mereka juga harus menyelesaikan program akademik (wajib) yang telah dicanangkan oleh madrasah. Jadi harapannya, mereka lulus dengan predikat Two in One. Lulus dengan memuaskan sekaligus menjadi hafidz dan hafidhoh.
“Apalagi kita menjelang Ramadhan, tentu sebagai lembaga yang berbasis pondok pesantren wajib menyiapkan SDM yang berkualitas manakalah diantara mereka nanti kembali ke lingkungan masyarakat masing-masing,” imbuhnya.
Sementara, Wakamad bidang Kurikulum H. Muh. Nur Wahid, M.S.I menuturkan, bahwa MAF-2 berikhtiar memberikan pelayanan kepada siswa-siswi MAF-2 Program Tahfidz untuk tetap fokus dalam hafalannya dan juga madrasah berupaya bersama-sama mensukseskan Program Tahfidz untuk kemanfaatan bersama, baik dunia dan akhirat.
“Kita berharap dengan adanya kegiatan sima’an tersebut dapat membawa keberkahan sehingga mampu melancarkan dan mempermudah segala ikhtiar keluarga besar MAF-2 dalam memajukan pendidikan Indonesia,” harapnya.
Disampaikan, siswa-siswi Program Tahfidz setiap akhir semester akan diuji dengan ujian tasmi’ yang dilakukan oleh para huffadz profesional. Mereka diuji bukan hanya banyak hafalannya, tetapi juga kedalaman pemahaman serta tartil bacaannya.
“Ujian tersebut penting untuk menjaga hafalan para siswa Program Tahfidz, karena Manajemen Madrasah memberikan beasiswa gratis biaya pendidikan hingga lulus nantinya,” pungkasnya. (bz)
Beri Komentar